Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Fungsi, dan Struktur Harddisk UPDATE 2021

Pengertian, fungsi, dan Struktur Harddisk UPDATE 2020

Pengertian harddisk

Pengertian harddisk

Di era milenial saat ini siapa sih yang tak kenal Harddisk. Ya, perangkat penyimpanan yang hingga saat ini masih populer dan banyak digunakan di perangkat komputer atau laptop. Namun tahukah kamu apa fungsi Harddisk yang sebenarnya?. Yuk, simak pembahasan kami tentang pengertian, fungsi, struktur, hingga pengalokasian data dalam harddisk.

Harddisk adalah suatu perangkat keras (hardware) komputer yang menyediakan ruang penyimpanan yang memiliki fungsi untuk menyimpan atau membaca data pada komputer. Harddisk juga dapat disebut sebagai jenis memori komputer yang bersifat non-volatile. Artinya data pada memori jenis ini tiak akan hilang meski perangkat tersebut telah dimatikan atau terputus dari aliran listrik. Berbeda dengan media penyimpanan RAM yang hanya akan menyimpan data ketika perangkat tersebut dinyalakan atau memiliki daya. Hingga saat ini media penyimpanan ini masih banyak digunakan user sebagai perangkat penyimpanan untuk komputer pribadi ataupun untuk server.

Di tahun 2020 saat ini sebenarnya banyak orang yang lebih suka menggunakan SSD ketimbang Harddisk. Karena perangkat ini menawarkan kecepatan menyimpan atau membaca data yang lebih cepat, penggunaan daya yang lebih rendah, dan masih banyak lagi kelebihannya.

Fungsi Harddisk

Fungsi Harddisk

Harddisk sendiri merupakan memori yang memiliki kapasitas cukup besar pada komputer yang berfungsi untuk menyimpan atau membaca data pada komputer. Data yang disimpan tersebut dapat berisi seperti sistem operasi, software, serta data pribadi user seperti, dokumen, foto, video, dan sebagainya.

Harddisk memiliki berbagai macam ukuran kapasitas yang digunakan untuk menyimpan hingga milyaran bytes. Pada umumnya, semakin besar kapasitas yang dimiliki sebuah harddisk maka semakin rendah kecepatan RPM-nya (rotate per minute). RPM yang dimaksud adalah kecepatan putar dalam jangka waktu satu menit yang dilakukan oleh salah satu komponen harddisk yang disebut platter. Dimana, setiap harddisk pastinya memiliki kecepatan putaran yang berbeda-beda untuk tiap jenisnya.

Struktur Harddisk

 Struktur Harddisk
Sebagian besar harddisk adalah kumpulan komponen berisi piringan yang digunakan untuk merekam data yang masuk ketika komputer aktif/dihidupkan. Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Actuator Arm

Acuator merupakan komponen harddisk yang memiliki fungsi seperti lengan mekanik yang menggerakkan head untuk membaca atau menulis data pada piringan magnetik. Terbuat dari lempengan logam yang kuat dan memiliki sifat yang sangat ringan.

2. Actuator Axis

Actuator Axis merupakan komponen harddisk yang memiliki fungsi sebagai poros pergerakan lengan mekanik.

3. Actuator

Actuator merupakan komponen harddisk yang memiliki bentuk fisik seperti blok logam dan bersifat magnetic, dimana di dalamnya terdapat motor penggerak lengan mekanik.

4. Spindle

Spindle merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai mesin pemutar piringan saat harddisk beroperasi. Ketika membuka penutup gelendong, maka akan melihat gulungan di dalamnya sebanyak kabel spiral yang memberikan sifat magnetis.

5. Slider and Head

Slider and Head merupakan komponen harddisk yang berfungsi untuk membaca dan menulis data pada piringan magnetik.

6. SCSI Interface Connector, (ATA/IDE)

SCSI Interface Connector, (ATA/IDE) merupakan komponen harddisk yang berfungsi sebagai konektor untuk menghubungkan harddisk dengan motherboard.

7. Jumper Pins

Jumper pin adalah komponen hard drive dalam bentuk serangkaian sekrup logam yang memiliki fungsi menentukan posisi membaca hard drive di komputer.

8. Jumper

Jumper merupakan komponen harddisk yang memiliki fungsi sebagai pengatur hubungan antar pin.

9. Power Connector

Power Connector merupakan komponen harddisk yang berfungsi sebagai penghubung sumber arus listrik ke harddisk.

10. Tape Seal

Tape Seal merupakan komponen harddisk berupa pita segel yang berfungsi sebagai pelindung jaminan dari kerusakan.

11. Ribbon Cable (Attaches Heads to Logic board)

Ribbon Cable (Attaches Heads to Logic board) merupakan komponen harddisk dalam bentuk kabel tipis yang menghubungkan kepala ke papan logika dalam bentuk sirkuit elektronik di bawah hard drive.

12. Platters

Platters merupakan komponen harddisk dalam bentuk pelat yang biasanya terbuat dari logam atau sejenisnya dan bersifat magnetis. Bahan yang digunakan dalam media penyimpanan adalah oksida besi dan film tipis. Saat ini, media film tipis lebih banyak digunakan karena merupakan media yang dapat menyimpan lebih banyak data oksida besi di area media yang sama dan lebih tahan lama.

13. Case Mounting Holes

Case Mounting Holes merupakan komponen harddisk berupa lubang tempat sekrup untuk pemasangan pada komputer.

14. Circuit Board

Case Mounting Holes merupakan komponen harddisk berupa papan rangkaian elektronik untuk mengoperasikan harddisk.

Pengalokasian data Harddisk


Metode Alokasi

Penggunaan utama penyimpanan sekunder adalah untuk menyimpan file yang kami buat, karena sifat disk akan mempertahankan file bahkan jika tidak ada arus listrik. Oleh karena itu, agar kita dapat dengan cepat mengakses file dan menambah ruang disk yang tersedia, metode digunakan untuk memetakan file ke disk.

Terdapat tiga metode utama dalam pengalokasian data:
  • Contiguous allocation (Alokasi Berkesinambungan)
  • Linked allocation (Alokasi link)
  • Indexed allocation (Alokasi Berindeks)

1. Contiguous allocation (Alokasi Berkesinambungan)

Alokasi Kesinambungan
Metode ini menempatkan setiap file dalam urutan cluster pada disk. Judul disk mewakili urutan linier. Dengan urutan linear ini, disk utama hanya bergerak ketika sektor pertama dari silinder berikutnya tercapai dari sektor terakhir dari silinder. Waktu pencarian (waktu pencarian) dan banyak browser disk yang dibutuhkan untuk mengakses file yang ditentukan berdampingan sangat berguna.

Kelebihan metode Contiguous allocation:
-    Penerapannya mudah.
-    Waktu akses file tercepat.

Kekurangan metode Contiguous allocation:
-    Memerlukan blok khusus untuk menyimpan direktori yang berisi nama file dan alamat awal file serta panjang file
-     Ada fragmentasi, jika ada file yang dihapus, ruang disk yang dirilis mungkin tidak cukup untuk file baru

2. Linked allocation (Alokasi link)

Alokasi link

Metode ini dapat mengatasi masalah dalam tugas yang berdekatan. Dengan menggunakan metode ini, setiap file adalah daftar blok disk yang ditautkan, di mana blok disk dapat didistribusikan ke disk. Setiap direktori berisi pointer di awal dan akhir blok file, dan setiap blok memiliki pointer ke blok selanjutnya. Untuk membuat file baru, kita dapat dengan mudah membuat entri baru di direktori.

Kelebihan metode linked allocation:
-    Akses acak lebih mudah.
-    Direktori hanya menyimpan seluruh jumlah blok primer.

Kekurangan metode linked allocation:
-    Metode ini hanya efektif untuk mengakses file serial.
-    Semua tabel (FAT) harus disimpan dalam memori.
-    Ini akan membaca semua akses ke kursor disk dan terkadang mencari disk (pencarian disk), ini sangat tidak efisien untuk mendukung kemampuan untuk secara langsung mengakses file yang menggunakan pemetaan tautan.

Baca Juga: Air Purifier SHARP Solusi Pelindung Keluarga dari Ancaman Polusi 

3. Indexed allocation (Alokasi Berindeks)

Alokasi Berindeks
Metode ini menyelesaikan masalah fragmentasi eksternal dari metode alokasi yang berdekatan dan ruang kosong untuk instruksi pada metode alokasi terkait, menggabungkan semua instruksi dalam blok indeks yang dimiliki oleh setiap file. Metode ini mendukung akses langsung, jika kita ingin mengakses blok ith, kita hanya mencari konten dari blok indeks ith untuk mendapatkan alamat blok. Metode alokasi yang diindeks tidak menyia-nyiakan ruang disk untuk instruksi, karena dibandingkan dengan metode alokasi terkait, metode ini lebih efektif.